Guestbook

Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya

Profil Singkat PPNS

POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA

Sekilas Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya 

Sejarah Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) berawal dari adanya Program Non Gelar PAT (Pendidikan Ahli Teknik) ITS Jurusan Teknik Perkapalan pada tahun 1979 yang saat itu berlokasi di jalan Basuki Rahmad Surabaya. Pada tahun 1982, Program Non Gelar PAT dikelompokkan menjadi Fakultas Non Gelar Teknologi yang didalamnya memiliki Jurusan Teknik Perkapalan. Hingga pada tahun 1986, adanya program “loan agreement” dengan World Bank pemerintah melalui Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi menawarkan pembukaan politeknik baru di ITS dan rektor ITS kala itu langsung menerima tawaran tersebut dan berdirilah Politeknik Perkapalan – ITS, pembangunan fisik gedung politeknik langsung dikerjakan pada tahun yang sama dan berlokasi di kampus ITS Sukolilo. Tahun 1987 adalah tahun pertama Politeknik Perkapalan ITS menerima mahasiswa baru. Jurusan yang digelar saat itu adalah: - Jurusan D III Teknik Bangunan Kapal - Program Studi DIII Teknik Perancangan dan Konstruksi Kapal - Program Studi D III Teknik Bangunan Kapal 2. Jurusan D III Teknik Permesinan Kapal 3. Jurusan D III Teknik Kelistrikan Kapal Tahun 1991 Politeknik Perkapalan – ITS berubah nama menjadi Politeknik Perkapalan Surabaya – ITS dan pada tahun 1996 berubah nama lagi menjadi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya - ITS (PPNS - ITS). Pada tahun 2003, PPNS bekerjasama dengan Depnakertrans RI mendirikan Program Studi D4 Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja (TK3) yang menjadi terobosan bagi pendirian program D4 di PPNS. Pada periode tahun 2003 sampai dengan tahun 2007, PPNS berhasil mendapatkan dana hibah kompetisi TPSDP yang ditujukan untuk meningkatkan kualitas lulusan. Pada tahun tersebut, keberhasilan program TPSDP dikuti pendirian 4 (empat) program studi baru, yaitu: D4 Teknik Pengelasan, D4 Teknik Perpipaan, D4 Teknik Desain dan Manufaktur serta D4 Teknik Otomasi. Dalam perjalanannya, PPNS selalu berbenah diri. Pengembangan SDM terus dilakukan baik tenaga edukatif maupun non edukatif seperti mengembankan tugas belajar S2 ke luar negeri untuk tenaga pengajar antara lain: Amerika Serikat, Taiwan, Australia, Inggris, Jerman dan Swedia. Sebagai satu – satunya Politeknik Negeri yang bergerak di bidang pendidikan vokasional perkapalan dan berorientasi pada marine manufaktur PPNS ITS selalu meningkatkan kualitas pendidikan dan berhasil memenangkan berbagai dana hibah yaitu Grant Due Like Batch II, dua Grant TPSDP Batch II dan Batch III, Grant INHERENT dan Grant IMHERE Batch IV. Peningkatan kualitas sarana dan prasarana pembelajaran pun selalu dilakukan. Hal ini ditunjukkan antara lain dengan kelengkapan laboratorium, fasilitas, gedung perkuliahan yang representatif dan pembangunan gedung Direktorat PPNS – ITS yang diresmikan pada 20 Februari 2010 oleh Mendiknas RI Prof. Dr. Ir. H. Mohammad Nuh, DEA. Tersedianya gedung yang representatif merupakan modal penting untuk terlaksananya berbagai kegiatan pembelajaran yang aman, nyaman, efektif dan efisien. Sistem manajemen kualitas yang diterapkan oleh PPNS berhasil mendapatkan sertifikat ISO 9001:2008. Satu catatan yang perlu disampaikan adalah PPNS merupakan perguruan tinggi satu-satunya yang memiliki Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3). Panitia ini dibentuk untuk menjamin setiap unsur kerja yang ada di PPNS telah sesuai dengan standar K3. Fokus Utama: Lulusan yang Kompeten Amanat yang diemban Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) sebagai institusi Pendidikan Tinggi Vokasi membawa konsekuensi berupa upaya berkelanjutan untuk menghasilkan lulusan yang kompeten sesuai dengan kebutuhan dunia kerja. PPNS sadar betul bahwa pendidikan dan industri merupakan mata rantai tak terpisahkan. Lulusan yang siap kerja memberikan keuntungan bagi industri, namun hal ini hanya akan tercipta bila industri memberikan peran nyata untuk ikut mematangkan proses pendidikan agar tidak dilepas dalam kondisi ’setengah masak’, namun sudah ’siap saji’. Mata rantai ini yang terus dijaga dan dibangun oleh PPNS untuk menjaga mutu lulusan agar sesuai dengan kebutuhan para pemangku kepentingan. Untuk mencapai hal tersebut, PPNS menjalin kerjasama dengan industri yang terlembagakan dalam wadah yang disebut sebagai IAB (Industrial Advirory Board) atau Dewan Penasehat Industri untuk pengembangan pendidikan di PPNS. Saat ini IAB PPNS diketuai oleh Bapak Joeswanto Karijodimedjo, Presiden Direktur PT Jasa Marina Indah Semarang. Keanggotaan IAB meliputi para pemimpin perusahaan baik kapal maupun non kapal seperti PT PAL, PT DOK, PT INKA, PT Mecco Inoxprima, dll. IAB mengadakan rapat kerja tahunan rutin untuk memberikan masukan tentang kompetensi yang dibutuhkan oleh dunia kerja, masukan untuk perbaikan kurikulum atau proses pembelajaran, dan banyak hal lain untuk meningkatkan kualitas dan relevansi pendidikan di PPNS. Dalam proses pembelajarannya, mahasiswa PPNS harus menempuh On The Job Training (OJT) atau magang kerja selama 1 semester di perusahaan. OJT ini berbeda dengan kerja praktek, karena dalam OJT mahaiswa benar-benar bekerja sehingga mengalami pengalaman nyata dalam bekerja. Selain itu, mahasiswa juga memperoleh pengalaman langsung untuk berinteraksi interpersonal dalam bekerja dan memahami etos kerja. Dengan demikian, OJT akan membentuk karakter siap kerja dan menghilangkan gap antara dunia pendidikan dan dunia kerja. Bagi Industri, OJT memberikan keuntungan tak langsung yakni menghilangkan waktu adaptasi awal bekerja dan secara langsung keberadaan mahasiswa OJT akan menurunkan biaya langsung tenaga kerja karena mahasiswa OJT mampu bekerja tanpa dibayar (atau dibayar lebih rendah dari pada tenaga kerja resmi). Meskipun sudah banyak mitra industri PPNS yang sudah menjalin kerjasama dengan sangat baik dalam pelaksanaan OJT, masih disayangkan karena ada perusahaan yang belum sepaham dengan konsep OJT di PPNS. Sebagai bukti atau pengakuan akan kemampuan dalam menguasai bidang/profesi tertentu, PPNS tidak hanya memberikan ijazah, namun masih ditambah dengan Sertifikat Kompetensi yang diberikan kepada para mahasiswa yang lulus uji kompetensi sesuai dengan program studi yang ditempuhnya. Sertifikat kompetensi tersebut adalah: Welding Supervisor, Liquid Penetran Test dan Ultrasonic Test untuk mahasiswa Program Studi D III Teknik Bangunan Kapal; untuk mahasiswa Program Studi DIII Teknik Permesinan Kapal dibekali sertifikasi Pendingin (HVAC), Machining, dan Reparasi Motor; sementara untuk mahasiswa Program Studi D III Teknik Kelistrikan Kapal di berikan sertifikasi instalasi listrik dan elektronika; Sertifikasi CAD 2-D dan CAD 3-D diberikan untuk mahasiswa Program Studi D III Teknik Perencanaan dan Konstruksi Kapal; CAD 3-D dan Computerized Numerical Control (CNC) diberikan untuk mahasiswa Program Studi D IV Teknik Desain dan Manufaktur; sertifikasi Welding Inspector diberikan untuk Program Studi D IV Teknik Pengelasan dan D IV Teknik Perpipaan; sertifikasi Program Logic Control (PLC) diberikan untuk mahasiswa Program Studi D IV Teknik Otomasi; Program Studi Teknik D IV Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja diberikan sertifikasi Ahli K3 Umum. Sehingga setiap lulusan dari PPNS selain memiliki ijasah akademis juga memiliki sertifikat profesi. Upaya yang dilakukan ternyata membawa hasil. Lulusan PPNS relatif cepat terserap di dunia kerja, bahkan banyak mahasiswa yang sudah diterima untuk bekerja di perusahaan walaupun mereka belum resmi lulus. Hasil yang membanggakan ini merupakan buah dari kerja keras dan kekompakan dari semua pihak, mulai dari manajemen, dosen, karyawan, dan mahasiswa serta didukung dengan tersedianya sarana dan prasarana pendidikan yang representatif. PPNS dari sudut pandang yang lain: Public Training Salah satu program yang terus berjalan dan menjadi unggulan citra publik PPNS adalah pelatihan profesi dilaksanakan bekerja-sama dengan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI. Program ini telah berlangsung sejak tahun 1996, pelatihan profesi dan sertifikasi tersebut antara lain: Operator Boiler Kelas I, Operator Pesawat Angkat – Angkut Kelas I, Ahli K3 Umum, Ahli K3 Pesawat Uap dan Bejana Tekan, dll. Sejak tahun 1991 PPNS rutin mengadakan sertifikasi Welding Inspector, sertifikasi ini merupakan kerjasama PPNS dengan Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI (saat ini berubah nama menjadi Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI) serta Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (saat ini berubah nama menjadi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral). Dalam perkembangannya, sejak tahun 2009 PPNS telah berhasil memenuhi syarat sehingga ditunjuk oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Las sebagai Tempat Uji Kompetensi (TUK) Las baik las SMAW maupun Non SMAW, sehingga sejak tahun 2010 ini Diklat Welding Inspector dilaksanakan atas kerjasama antara TUK Las PPNS dengan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Masih dalam bidang pengelasan, PPNS juga bekerjasama dengan JWES (Japan Welding Engineer Society), IWS (Indonesian Welding Society) dalam menyelenggarakan sertifikasi personal sebagai Welding Engineer. 


Fokus Utama: Lulusan yang Kompeten 

Amanat yang diemban Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) sebagai institusi Pendidikan Tinggi Vokasi membawa konsekuensi berupa upaya berkelanjutan untuk menghasilkan lulusan yang kompeten sesuai dengan kebutuhan dunia kerja. PPNS sadar betul bahwa pendidikan dan industri merupakan mata rantai tak terpisahkan. Lulusan yang siap kerja memberikan keuntungan bagi industri, namun hal ini hanya akan tercipta bila industri memberikan peran nyata untuk ikut mematangkan proses pendidikan agar tidak dilepas dalam kondisi ’setengah masak’, namun sudah ’siap saji’. Mata rantai ini yang terus dijaga dan dibangun oleh PPNS untuk menjaga mutu lulusan agar sesuai dengan kebutuhan para pemangku kepentingan. Untuk mencapai hal tersebut, PPNS menjalin kerjasama dengan industri yang terlembagakan dalam wadah yang disebut sebagai IAB (Industrial Advirory Board) atau Dewan Penasehat Industri untuk pengembangan pendidikan di PPNS. Saat ini IAB PPNS diketuai oleh Bapak Joeswanto Karijodimedjo, Presiden Direktur PT Jasa Marina Indah Semarang. Keanggotaan IAB meliputi para pemimpin perusahaan baik kapal maupun non kapal seperti PT PAL, PT DOK, PT INKA, PT Mecco Inoxprima, dll. IAB mengadakan rapat kerja tahunan rutin untuk memberikan masukan tentang kompetensi yang dibutuhkan oleh dunia kerja, masukan untuk perbaikan kurikulum atau proses pembelajaran, dan banyak hal lain untuk meningkatkan kualitas dan relevansi pendidikan di PPNS. Dalam proses pembelajarannya, mahasiswa PPNS harus menempuh On The Job Training (OJT) atau magang kerja selama 1 semester di perusahaan. OJT ini berbeda dengan kerja praktek, karena dalam OJT mahaiswa benar-benar bekerja sehingga mengalami pengalaman nyata dalam bekerja. Selain itu, mahasiswa juga memperoleh pengalaman langsung untuk berinteraksi interpersonal dalam bekerja dan memahami etos kerja. Dengan demikian, OJT akan membentuk karakter siap kerja dan menghilangkan gap antara dunia pendidikan dan dunia kerja. Bagi Industri, OJT memberikan keuntungan tak langsung yakni menghilangkan waktu adaptasi awal bekerja dan secara langsung keberadaan mahasiswa OJT akan menurunkan biaya langsung tenaga kerja karena mahasiswa OJT mampu bekerja tanpa dibayar (atau dibayar lebih rendah dari pada tenaga kerja resmi). Meskipun sudah banyak mitra industri PPNS yang sudah menjalin kerjasama dengan sangat baik dalam pelaksanaan OJT, masih disayangkan karena ada perusahaan yang belum sepaham dengan konsep OJT di PPNS. Sebagai bukti atau pengakuan akan kemampuan dalam menguasai bidang/profesi tertentu, PPNS tidak hanya memberikan ijazah, namun masih ditambah dengan Sertifikat Kompetensi yang diberikan kepada para mahasiswa yang lulus uji kompetensi sesuai dengan program studi yang ditempuhnya. Sertifikat kompetensi tersebut adalah: Welding Supervisor, Liquid Penetran Test dan Ultrasonic Test untuk mahasiswa Program Studi D III Teknik Bangunan Kapal; untuk mahasiswa Program Studi DIII Teknik Permesinan Kapal dibekali sertifikasi Pendingin (HVAC), Machining, dan Reparasi Motor; sementara untuk mahasiswa Program Studi D III Teknik Kelistrikan Kapal di berikan sertifikasi instalasi listrik dan elektronika; Sertifikasi CAD 2-D dan CAD 3-D diberikan untuk mahasiswa Program Studi D III Teknik Perencanaan dan Konstruksi Kapal; CAD 3-D dan Computerized Numerical Control (CNC) diberikan untuk mahasiswa Program Studi D IV Teknik Desain dan Manufaktur; sertifikasi Welding Inspector diberikan untuk Program Studi D IV Teknik Pengelasan dan D IV Teknik Perpipaan; sertifikasi Program Logic Control (PLC) diberikan untuk mahasiswa Program Studi D IV Teknik Otomasi; Program Studi Teknik D IV Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja diberikan sertifikasi Ahli K3 Umum. Sehingga setiap lulusan dari PPNS selain memiliki ijasah akademis juga memiliki sertifikat profesi. Upaya yang dilakukan ternyata membawa hasil. Lulusan PPNS relatif cepat terserap di dunia kerja, bahkan banyak mahasiswa yang sudah diterima untuk bekerja di perusahaan walaupun mereka belum resmi lulus. Hasil yang membanggakan ini merupakan buah dari kerja keras dan kekompakan dari semua pihak, mulai dari manajemen, dosen, karyawan, dan mahasiswa serta didukung dengan tersedianya sarana dan prasarana pendidikan yang representatif. 


PPNS dari sudut pandang yang lain: Public Training 

Salah satu program yang terus berjalan dan menjadi unggulan citra publik PPNS adalah pelatihan profesi dilaksanakan bekerja-sama dengan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI. Program ini telah berlangsung sejak tahun 1996, pelatihan profesi dan sertifikasi tersebut antara lain: Operator Boiler Kelas I, Operator Pesawat Angkat – Angkut Kelas I, Ahli K3 Umum, Ahli K3 Pesawat Uap dan Bejana Tekan, dll. Sejak tahun 1991 PPNS rutin mengadakan sertifikasi Welding Inspector, sertifikasi ini merupakan kerjasama PPNS dengan Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI (saat ini berubah nama menjadi Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI) serta Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (saat ini berubah nama menjadi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral). Dalam perkembangannya, sejak tahun 2009 PPNS telah berhasil memenuhi syarat sehingga ditunjuk oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Las sebagai Tempat Uji Kompetensi (TUK) Las baik las SMAW maupun Non SMAW, sehingga sejak tahun 2010 ini Diklat Welding Inspector dilaksanakan atas kerjasama antara TUK Las PPNS dengan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Masih dalam bidang pengelasan, PPNS juga bekerjasama dengan JWES (Japan Welding Engineer Society), IWS (Indonesian Welding Society) dalam menyelenggarakan sertifikasi personal sebagai Welding Engineer. 


Kiprah dan Prestasi Mahasiswa 

Sebagai institusi pendidikan tinggi di bidang perkapalan, mahasiswa PPNS berperan aktif dalam mengikuti lomba Maritime Challenge dengan kapal Nusantara, Amerika Serikat (2002), kapal Merdeka, Perancis (2004), Italia (2006), di Finlandia (2008) dan kapal Garuda pada ajang Atlantic Challenge 2010 di Midland Kanada. Pembuatan kapal – kapal tersebut dilakukan di workshop non metal PPNS oleh tim Maritime Challenge. PPNS berhasil meraih Juara I, II, III dan juara favorit Naval Ship Design & Race Competition di Fakultas Teknologi Kelautan – ITS tahun 2008, juara umum National Ship Design & Race Competition sampan 4 ITS pada tahun 2010. Juara I Lomba Debat Bahasa Inggris PIMITS 2009, Juara II Lomba Debat Bahasa Inggris PIMITS 2010, Selain kapal kayu, PPNS juga mampu memproduksi patroli boat berbahan fiber glass pesanan dari CV. Fiberglass Perkasa Banyuwangi, water bus “Catamaran” dll. Kualitas kapal buatan PPNS ini tidak perlu diragukan lagi karena di desain dengan bantuan software – software desain kapal serta pengerjaan kapal secara detail selalu berdasarkan pada standar yang berlaku sehingga keamanan dan keselamatan berkendaraan tetap terjamin. 


Prespektif PPNS di Masa Depan 

PPNS sebagai institusi pendidikan tinggi vokasi terkemuka di Indonesia, mempunyai kebijakan strategis diproyeksikan agar bisa mencapai visinya untuk menjadi politeknik bereputasi global dalam melaksanakan dan mengembangkan teknologi kemaritiman dan teknologi penunjangnya serta berperan aktif mengimplementasikannya sehingga semua lulusan PPNS merupakan masyarakat akademis berkualitas yang mampu berkompetisi secara global. Beberapa kebijakan strategis tersebut adalah: 1. Implementasi Teaching Factory Teaching Factory merupkan metode pembelajaran yang memiliki alur dan suasana sama persis dengan apa yang ada di perusahaan. Sehingga dengan begitu mahasiswa akan lebih mudah dalam proses pemahaman alur yang berjalan dalam industri. 2. Sertifikat Kompetensi Internasional dan Dual Degree Program Saat ini sudah diproses dengan mengajukan akreditasi ke RINA (Royal Institute of Naval Architect). Akreditasi program studi oleh RINA memberikan dampak bagi lulusan PPNS memiliki kompetensi yang diakui secara internasional. Langkah berikutnya adalah Dual Degree Program, yang saat ini masih dalam tahap perencanaan. 3. Magister Sains Terapan (M.ST) Magister Sains Terapan di adakan untuk memenuhi tuntutan kualifikasi akademis yang semakin tinggi oleh stakeholder PPNS. Program ini sama dengan program S-2 pada umumnya, hanya saja pendalaman ilmunya ke arah sains terapan.

Sumber: http://new.ppns.ac.id/

Font Kotak

Mau berbagi, dapet source code aplikasi nui pas lagi googling. . Umh, cara kerjanya tinggal tulis ja di kolom yang pertama, ntar hasilnya keluar sendiri di kolom yang lain. Selanjutnya, tinggal kamu copy hasil kerjanya. Contoh hasil kerjanya kayak gini :

 [̲̅̅a̲̅][̲̅̅v̲̅][̲̅̅i̲̅][̲̅̅m̲̅] [̲̅̅w̲̅][̲̅̅i̲̅][̲̅̅r̲̅][̲̅̅a̲̅] [̲̅̅r̲̅][̲̅̅a̲̅][̲̅̅g̲̅][̲̅̅e̲̅][̲̅̅n̲̅][̲̅̅d̲̅][̲̅̅a̲̅]

Selamat mencoba. . . :-)

Selamat hari Raya Idul Fitri 1432 H



Perasaan nyesel, bejibun di otak. Tapi apa mau dikata, apa yang sudah terjadi, itu yang harus kuhadapi. Senengnya liat temen-temen udah kuliah, senengnya bisa liyat temen udah kerja, haha, payah! Maaf teman, tidak bersamamu, saya masih disini karena tidak lain adalah akibat perilaku-ku sendiri yang harus kuhadapi dengan tanggung jawab pastinya. Moga aku ga' ngecewain kalian lagi. :-)

Sedikit lagi, . .
Tinggal selangkah lagi, . .
Brilah aku kelancaran ya Tuhan, . . Amiin. . .

Hemm, demi kelancaran juga, kurang afdol bila masih ada yang mengganjal diantara kita. Untuk itu alangkah baiknya apabila saya memohon do'a dari teman sekalian, dan juga sekalian ane mau meminta keikhlasan teman-teman untuk memaafkanku atas semua yang sudah saya lakukan yang may be membuat hati teman-teman sekalian. ga' da kata terlambat untuk meminta maaf kan? Umh, yok mari yook kita sambut hari yang fitri ini dengan saling memaafkan. Selamat hari Raya Idul Fitri 1432 H. :-)

Melati

Salah satu bunga yang kusukai. Bunga kecil berwarna putih dan berbau harum. Bunga ini juga ditetapkan sebagai puspa bangsa. Melambangkan kesucian dan kemurnian, serta dikaitkan dengan berbagai tradisi dari banyak suku di negara ini. Lebih detailnya, melati merupakan tanaman bunga hias berupa perdu berbatang tegak yang hidup menahun. Dikelompokkan dalam genus jasminum. Untuk Jenis, varietas dan ciri-ciri penting (karakteristik) tanaman melati adalah sebagai berikut:

Mengatur Jadwal Update Status Otomatis

Ane mau  berbagi tips tentang bagaimana menjadwalkan update status Facebook secara otomatis,yaitu bisa mengatur status apa yang akan muncul pada wall facebook pada masa yang akan datang, misalnya status untuk besok,lusa,minggu depan,bulan depan atau bahkan tahun depan bisa diatur dari sekarang!! hehe :)
Berikut langkah-langkahnya:
Kita akan menggunkan layanan gratisan yang bernama LaterBro,silahkan buka websitenya di http://www.statusfb.com/laterbro dan tampilannya seperti gambar dibawah ini


Ghost at School

Tadi habis liat film kartun, jadi inget lagi sama sebuah film anime yang lumayan penuh kenangan sewaktu SD dulu. . . hehehe. Iyups, Ghost at School. Saking senengnya sampe ga' pernah ketinggalan di tiap episodenya, bahkan O.S.T-pun hafal, hahaha. Pernah neh dimarai sama guru pengajar gara-gara pas pelajaran, malah nyanyi, bareng PWN plus EDA, ckck.




Tentang Harapan


Ada sesuatu energi yang berbeda ketika kita memiliki sebuah harapan. Apa yang kita pikir itu tidak mungkin dan bahkan itu adalah suatu hal yang irasional-pun akan kita percayai bahwa hal itu dapat kita lakukan. Indahnya berharap, apalagi harapan kita tersebut kita yakini akan tercapai. Bisa dibilang, "Harapan adalah awal dari segalanya." Mengapa demikian? Mungkin tidak lain karena semua apa yang akan kita lakukan adalah berawal dari sebuah harapan. Kita berharap pada akhirnya akan sesuai dengan apa yang kita harapakan. Semuanya pasti memiliki harapan, sekecil apapun harapan itu, itu tetap harapan.

Namun bagaimana dengan insan yang tidak memiliki atau belum dan atau kehilangan harapan?

Untuk yang tidk memiliki harapan, mungkin itu sesuatu hal yang langka. Karena harapan adalah awal dari segalanya. Kalaupun itu ada, orang itu tidak akan merasakan nikmat atau kepuasan dan bersyukur dengan apa yang dilakukannya. Dan bagi yang kehilangan harapan, menurutku itu hanyalah ujian bagi kesabaran kita. tetaplah berharap, walaupun itu hanya sedikit. Karena semuanya pasti Indah pada waktunya.
;